BAB
6
Retradisionalisme Perilaku Elit Politik
Pasang Surut Kiai dalam Politik
Setelah era reformasi kompleksitas
masalah tidak semakin menurun justru semakin rumit, munculnya berbagai
kontroversi politik, sosial, maupun ekonomi. Kedudukannya yang tinggi
menyebabkan peran elite sangat berpengaruh dalam pengendalian kegiatan ekonomi
dan politik, serta menjadi panutan masyarakat dalam bertingkahlaku. Menurut
Weber ada berbagai sumber kekuasaan, salah satunya kekuasan tradisional yang
berasal dari kebiasan dan kepercayaan tradisi lama. Kepatuhan terhadap
kekuasaan tradisional hampir sama dengan kepatuhan terhadap raja. Saat ini masyarakat
telah memasuki era modern,tetapi kekuasan bersifat tradisional. Sehingga kekuasaan
Negara yang terbentuk saat ini merupakan refleksi keduanya, satu sisi
pembangunan yang modern, sisi lain pelaksanaan kekuasaan dijalankan secara
tradisional, itu atas dasar kekuasaan para elite. Akibatnya terjadilah
manipulasi simbol-simbol tradisional demi kepentingan sesaat para elite politik,
yang kini disebut retradisionalisme.
Kekuasaan tradisional hasil
penelitian Jackson lebih mengarah pada elite agama yang sering kali disebut ulama/kiai.
Ulama menurut K.H. Ali Yafie, adalah meraka yang paham atau bahkan hafal dengan
ayat-ayat al-quraan serta kitab kuning, dan menguasai ilmu-ilmu keislaman,
tauhid, tafsir, hadist dan lainnya. Setelah revolusi kemerdekaan ulama/kiai
selalu membentengi Negara dari para PKI, wajar jika mereka diberi predikat
sebagai agen perubahan. Namun, setelah berekembangnya zaman yang justru semakin
modern, figure seorang ulam/kiai semakin tidak terlihat, tertutup oleh
peran-peran pemerintah pada umumnya. Ada beberapa sebab menurunnya pamor
ulama/kiai, seperti pada masa orde baru ulama dan cedekiawan sering
menandatangani surat dukungan terhadap Golkar, dengan mendapatkan imbalan
bantuan untuk pesantren. Sedikitnya pengetahuan politik, melemahnya ilmu tauhid
dan kurangnya wawasan ilmu juga salah satu penyebabnya. Pendidikan saat ini
yang cenderung sekuler, menyebabkan figure seorang ulama/kiai semakin tidak
terlihat, bahkan telah tersisihkan dari dunia politik.
Komentar
Posting Komentar